Saturday, October 13, 2012

Si Hati Besar dan Hati Kecil



People come and go. Friends become enemies. Lovers become strangers. Some said that’s life, that’s beyond our control, and that’s a part of growing up.
But, what if I told you this?
Those are under your control. You made that happened. You chose that.
First case, ketika seorang teman sudah tidak bisa lagi kalian anggap teman, mereka bersalah dan kalian tidak bisa menerima, kalian ada pada titik didih dimana kalian berfikir bahwa saatnya mengorbankan pertemanan yang sudah terjalin sekian lama, they no longer deserve to be your friend.
Second case, ketika pasangan kalian tidak bisa lagi mengerti apa yang kalian inginkan, they do the same mistakes over and over again, mereka membuat kalian lebih banyak murung daripada tertawa, mereka tidak meringankan beban tapi justru menambah, kalian tidak lagi merasa bangga memiliki satu sama lain, kalian ada pada titik deadlock, jalan buntu, tidak ada cara lain selain mengakhiri, mereka yang dulu kalian puja-puja sudah tidak pantas lagi untuk dipuja.
Pada saat-saat seperti itu kalian akan berhenti melangkah, mengambil nafas, menyerahkan semuanya pada tuhan dan takdir, mengambil keputusan, lalu mengkambing-hitamkan takdir dan sedikit menyalahkan tuhan atas nasib yang kalian terima. Kalian tidak sadar bahwa ketika kalian mengambil keputusan, kalian yang menentukan nasib. Kalian kehilangan teman karena kalian enggan memaafkan, kalian kehilangan pasangan karena kalian gengsi pada toleransi, segan pada kompromi, dan kalah pada emosi.
Setiap hati memiliki dua sisi yang tidak sama besar, sisi hati yang lebih besar selalu mendominasi sisi yang lebih kecil. Saat kalian marah, yang mendominasi hati kalian adalah perasaan tidak terima dengan perlakuan orang lain, tidak terima dengan rasa sakit, yang menuntun kalian untuk membalas menyakiti, kalian tidak mau diam saja. Segala hal yang negatif mendominasi sisi kecil dari hati kalian yang masih mau memaafkan, yang masih bisa menerima, yang masih mempertimbangkan bahwa mungkin saja kalian juga melakukan kesalahan yang sama tapi kalian tidak pernah sadari. Namun apa daya si hati kecil, hati besar telah mendominasi, menjajahnya dengan kekuasaan yang lebih kuat, memaksakan otak menganggapnya sebagai logika dan merealisasikannya dalam tindakan. Begitulah prosesnya, proses yang kalian anggap takdir, yang membentuk diri kalian, yang kalian ceritakan ke orang-orang sehingga mereka mendapatkan versi cerita berdasarkan dominasi si hati besar, kalian membuat orang-orang berempati karena si hati besar yang mendominasi memiliki kekuatan persuasif, dan kemudian kalian mendapatkan pembenaran.
Tapi kalian lupa bahwa si hati kecil masih hidup walau terintimidasi, dia menunggu saat hati besar lengah dan mengeluarkan racun penyesalan atas keputusan yang kalian ambil, kalian kembali terpuruk, bukan karena disakiti orang lain atau karena tidak terima, tapi kalian terpuruk karena menyadari bahwa diri kalian sendirilah yang bersalah, yang kalah pada emosi, yang buta karena kenegatifan. 


Saturday, October 8, 2011

Dear friends

How do you define a friend? What makes someone can be your friend? Is it the one that always be nice to you? Is it the one that always stand for you? Is it the one that always help you and be there when you need?
That all is such a good thing, but what if after all of the time you realize that some of your friends dont do the things like that.
This is the case, there's people, some of your friends, yang selama ini hampir selalu menghabiskan waktu dengan kalian, ngumpul, ngobrol, dll. One day kalian menyadari satu hal - mungkin karena kalian sudah tidak tahan atau mungkin karena mereka sudah keterlaluan - bahwa selama ini beberapa dari teman ini hampir tidak pernah absen untuk mengkritik kalian jika bertemu, ada-ada saja kata-kata negatif yang keluar dari mulut mereka, mereka hampir selalu bisa mendapatkan hal yg salah dari diri kalian yang selalu berujung menjadi bahan olokan, mungkin maksud mereka becanda, but that's rude, dan apakah seorang teman boleh melakukan hal itu? Apa orang semacam itu pantas disebut teman? Apa kalian tahan dengan perlakuan itu? Jika iya, sampai kapan kalian sanggup? Should we call them "a bad friends"?
For me a friend dont have to be nice to you all the time, seorang harus memberi kritikan sesekali sebagai tanda bahwa mereka melihat diri kalian secara objektif dan membuka mata kalian kalau memang ada salah dari kalian. Tapi seorang teman tidak juga selalu harus melihat something wrong or something bad, baik itu dalam penampilan kalian, kata-kata yang kalian ucapkan, dan bahkan dari opini yang kalian keluarkan. They should be respect you. They have to. All of us deserve to be respect  by other, that even written on your human rights.
In the other side kalian adalah tipe "a good friend" (dalam persepsi kalian tentunya), kalian selalu ada pada saat-saat mereka butuhkan, kalian selalu membukakan pintu rumah kalian untuk mereka, kalian jarang sekali melontarkan kritikan-kritikan untuk mereka - mungkin sesekali jika memang ada yang salah pada mereka dan kalian ingin mereka memperbaikinya - kalian bahkan sama sekali tidak memperhatikan atau mencari-cari hal negatif pada diri mereka, kalian menjaga perasaaan mereka dengan memfilter kata-kata yang akan kalian katakan agar mereka tidak tersinggung. Call it stupid, tapi kalian selama ini tahan dengan semua kata-kata mereka dan bahkan tidak pernah protes atau marah.
In this case you might be one of their friends, you are "a friend", but are you sure that they are "a friend"? You dont even trust them for some of your things, you never talk to them about your specific problem, you dont need them at all when they are not around.
Guys should you keep them to be your friend? What would you do?

Picture from weheartit

Saturday, August 13, 2011

You Know You'll Never Know


It's funny isn't it when you look back on your past and see that there's so many stupid things you have done. Hal-hal bodoh yang baru terlihat bodoh karena kalian baru melihatnya sekarang, dengan persepsi kalian yang sekarang. Coba kalian ukur dengan diri kalian yang dulu is that a stupid thing? You'll never know.
Kalian tidak pernah tau. Pemikiran manusia selalu berkembang. Apa yang baik untuk kalian kemarin, belum tentu baik untuk kalian  hari ini. Apa yang baik untuk kalian hari ini belum tentu baik untuk kalian besok.
Kita hanya manusia-manusia yang selalu berencana, kita hanya manusia-manusia yang berusaha memegang kendali, tapi bukan kita yang menguasai kehidupan. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi.
You know you'll never know.

picture from weheartit

Sunday, August 7, 2011

Thanking

Ibu
Terima kasih telah menjadi seorang ibu yang paling baik. Terima kasih karena ibu rela dan tulus mendedikasikan seluruh hidup ibu untuk keluarga ini, mengorbankan karir yang menjanjikan demi merawat kita semua, mengorbankan waktu untuk diri ibu sendiri hanya untuk memastikan semua yang kita butuhkan sudah terpenuhi . Terima kasih untuk semua doa-doa ibu untuk kita semua. Terima kasih untuk kesabaran ibu menghadapi tingkah kita semua yang kadang tidak tahu diri. Terima kasih karena telah menjadi IBU yang sebenar-benarnya untuk kita semua.

Papa
Terima kasih telah menjadi kapten dalam kapal keluarga ini yang selalu berhasil membawa kita semua kearah yang benar, sekalipun mungkin untuk sebagian orang bukan arah yang benar, karena mereka tidak memahami keluarga ini sebaik papa memahami kita semua. Terima kasih untuk semua kebijaksanaan, kepercayaan, dan kebebasan yang telah papa berikan kepada kita semua. Maybe you are not the best husband for your wife, but surely you are the best father for your children.

Tiwi
Terima kasih telah menjadi adek yang patuh, penurut, dan selalu menghormatiku. Maaf kalau kakakmu ini kadang menjengkelkan, menyusahkan, selalu memerintah, dan bla bla bla lainnya. But believe me dek, I love you so much. I just want to always look good in your eyes, I want to make you proud, and never do the mistakes like I did.

Vikry
Terima kasih telah menjadi kekasih yang selalu memberiku rasa bahagia. Terima kasih karena mau menerimaku apa adanya dan mengikhlaskan segala kekurangan yang aku punya. Terima kasih telah memberiku kebebasan untuk berkembang tanpa kekangan. Terima kasih untuk kepercayaan, ketulusan, dan kesabaran untukku. Terima kasih untuk selalu menjadi pacar dan sahabat pada saat yang bersamaan. Terima kasih telah mengisi hari-hariku dengan senyum dan tawa. Terima kasih untuk komitmen kita, untuk semua cita-cita kita, mimpi-mimpi kita, dan doa-doa kita. Terima kasih telah menjadi yang terbaik. And in the end, thank you for loving me :’)

Dan yang terakhir, terima kasih kepada . . .

Tuhan
Terima kasih yaa Allah untuk segala berkah  dan rahmatMu, rezki dan karuniaMu, kesehatan, keselamatan dan perlindunganMu yang senantiasa Engkau berikan kepadaku dan kepada orang-orang yang ku cintai. Terima kasih untuk keluarga terbaik dan kekasih terbaik yang Engkau titipkan padaku. Terima kasih untuk kebahagiaan ini. Terima kasih yaa Allah.

Kenapa terakhir?
Karena pada akhirnya semua akan kembali kepadaNya :)

Friday, July 22, 2011

Blessing in disguise

6Apa hal yang paling mengganggu dari masa lalu?
Apa ketika kalian tidak bisa lepas dari bayang-bayangnya dan membuat kalian lupa untuk memikirkan masa depan? Apa ketika masa lalu itu memberi pandangan buruk pada diri kalian sekarang? Atau ketika kalian ketemu orang baru yang kalian anggap the one to be with in a future tapi dia tidak bisa terima masa lalu kalian? Atau the worst of all ketika kalian terus-menerus menyalahkan masa lalu dan tidak bisa mengambil pelajaran dari masa lalu itu.
Beberapa orang bahkan mungkin masih berputar dalam situasi-situasi tadi. Setiap orang melewati masa terberatnya masing-masing. Dan jika kalian normal, kalian mungkin akan mengutuk-ngutuk keadaan, memaki-maki nasib, mengumpati diri kalian sendiri. Tapi setelah semua hal terburuk itu lewat, setelah semua kenyataan pahit itu kalian lewati, look at the bright side, you'd become a different person, stronger, tougher, calmer, more mature, more and more. That's it, don't ever forget to look at the bright side, selalu ada berkah yang akan kalian dapat, selalu ada hal baik, hal positif yang diberikan. I call it "blessing in disguise". And this is real.
And then kalian ketemu someone yang bisa bikin kalian yakin kalo dia orang yang benar-benar kalian mau untuk sama-sama terus, the one for your future. But the problem is dia tidak bisa menerima masa lalu kalian. Trust me guys he/she is not the good one. Kalau dia yang terbaik dia tidak akan semudah itu melepas semuanya hanya karena masa lalu. I know it won't be easy, but if he/she is really the one you want to spend your time with paling tidak dia akan berusaha menerima, altought it needs more time for him/her to understand it. And anyway that is a past, that's not what you are being now. Masa lalu adalah tempat yang paling jauh dari manusia. Tidak akan pernah ada manusia yang dapat kembali ke masa lalu. That past just built your present character, so if he/she loves you now, he/she must be love your past, because that past is a part of you, and a part of your entire life.

And thank god if you got that one. The one who can accept you, bukan cuma kalian yang sekarang tapi kalian yang sepaket dengan masa lalu itu dengan kesalahan tolol itu. Setiap orang pernah membuat kesalahan, itu wajar, dan itu perlu, karena kalo tidak ada kesalahan kita mungkin tidak akan pernah belajar. Pengalaman-pengalaman terbaik juga terbentuk dari kesalahan, dan pengalaman adalah guru yang paling baik. Kalian tidak akan bisa mengubah masa lalu, kalian hanya bisa menerima, dan menjadikan itu pelajaran untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Ini klise memang, tapi ini juga hal yang paling sering dilupakan. And here I am to remind you guys :)

I did my mistakes. Tapi kesalahan itu mengubah sesuatu dalam diri saya menjadi lebih baik. Setiap orang akan berubah, dan saya melalui perubahan itu dari sebuah kesalahan, tapi saya tidak pernah menyesal, karena saya tau saya berubah menjadi yang lebih baik. That was really really blessing in disguise.

Saturday, June 4, 2011

I'm (not) single

Remember this quote?

"don't worry if you're single, god's looking at you right now saying: I'm saving this person for someone special"

It proved. Now I'm with the special one.
thank you for being mine Andi Vikry Nizam :)

Saturday, April 23, 2011

Realistic

I'm not gonna love you till the sun refuse to shine
I'm not gonna love you till the world's fall apart
I'm not gonna love you till the end of the time

I will love you only as long as you love me too

If you stop loving me, then I'll quit.

Thursday, April 14, 2011

What Makes You Beautiful Makes You Stupid

akhir-akhir saya baru kepikiran tentang how much pain, how much "rempong", and how much money yang saya keluarkan untuk hal-hal yang berbau KECANTIKAN.
yap, kecantikan untuk jaman sekarang dan untuk beberapa orang udah jadi kebutuhan primer, it's a must have, hal yang hukumnya "wajib" buat cewek-cewek. hari gini gak ngerawat diri?? ke laut aja kaleeee..
teman saya pernah bilang ke saya "what makes you beautiful makes you stupid", dan selama beberapa hari terakhir saya kepikiran terus sama kalimat itu.
saya mulai kepikiran tentang gimana sakitnya gigi saya yang pake behel tiap habis kontrol ke dokter, gimana seringnya saya menderita sariawan karena behel, belum lagi kalo ada kawatnya yang nusuk. terus dengan relanya saya menahan kesakitan kalo komedo-komedo saya dibersihkan pas lagi facial, bagaimana perihnya peeling buat ngilangin bekas jerawat. terus kalo pagi-pagi sebelum beraktifitas saya harus melakukan ritual rempong ngeblow atau ngecatok rambut biar rambut saya yang aslinya kayak rambut singa bisa keliatan rapi dan bagus, belum lagi karena catokan tiap hari itu saya harus sering-sering ke salon buat perawatan supaya rambut saya gak rusak. and then how much money that i spend for all of this stuff, dan semua itu hanya untuk label bernama KECANTIKAN.
isn't that stupid? wo got pain, we spend a lot of money untuk hal-hal yang kita anggap bisa bikin kita kelihatan lebih cantik, padahal diantara semua "beauty stuff" yang kita lakukan itu gak ada yang pernah pasang label "dijamin cantik" setelahnya. "beauty after that" hanya asumsi kita sendiri. itu belum termasuk dengan uang-uang yang kita keluarkan tiap bulan buat beli baju baru, tas baru, sepatu baru, dengan alasan kalo kita udah gak punya baju bagus atau di lemari kita belum ada baju atau tas atau sepatu yang modelnya kayak begitu, padahal di dalam lemari kita sendiri udah bertumpuk-tumpuk baju yang gak pernah dipakai, atau tas yang ditelantarkan, parahnya lagi waktu lagi beres-beres saya pernah nemuin baju di lemari yang gak pernah saya pakai dan masih ada labelnya, dan saya betul-betul blank kapan saya beli baju itu. saya bukan seorang shopaholic, saya mungkin hanya the impulsive buyer sama kayak nadja di novelnya beauty case, kita suka impulsif kalo belanja, tapi kita masih bisa nahan diri dan bedain mana kebutuhan dan mana keinginan, disamping karena budget emang gak memungkinkan buat jadi shopaholic. tapiii dari semua itu kita melakukannya demi penampilan, demi kecantikan.
and then i wonder why actually we do that anyway? kenapa kita mesti kelihatan cantik? apa untuk pujian dan sanjungan? apa untuk menarik hati cowok-cowok? untuk menang dalam beauty contest memperebutkan piala cowok cakep berkualitas dimana lawan-lawan kita adalah cewek-cewek yang cantiknya luar biasa? apa semua cowok sedangkal itu ngelihat kita dari kecantikan fisik doang yaa?
atau mungkin untuk alasan yang lebih absurb, kita ingin kemudahan. well kita gak bisa bohong kalo kadang-kadang orang-orang yang lebih cantik lebih sering dapat kemudahan-kemudahan tak terduga, misalnya bantuan sukarela kalo barang-barang kita jatuh, antrian panjang di ATM atau counter makanan bisa jadi pendek, nilai dari dosen tertentu bisa berubah jadi sangat bagus kalo kita cantik dan rajin duduk di depan dia, dan bahkan untuk teman-teman kita sendiri yang cowok-cowok, mereka bakal lebih protective sama kita kalo lagi jalan, karena ada-ada aja orang dijalan yang ngegodain. but do we need all of this anyway?
ya kita para cewek-cewek emang bego, dan karena itu kita jadi sering dibego-begoin sama cowok :p
tapi kecantikan atau being beauty adalah naluri alamiah dari seorang perempuan. produk-produk kecantikan hanya memakai perempuan sebagai icon-nya, karena perempuan adalah refleksi alami dari sebuah kecantikan, dan karena kita bersifat konsumtif makanya kita sering jadi target eksploitasi, bukan cuma dari pemasaran produk-produk kecantikan, tapi bahkan dari bentuk-bentuk kriminalitas, woman trafficking. jadi perempuan juga gak bisa sepenuhnya disalahkan, karena tuhan menciptakan perempuan dengan keindahan, budaya memberi tradisi dan masyarakat membentuk opini publik bahwa perempuan harus selalu keliatan cantik dan memperhatikan penampilan, dan media memperparah dengan segala macam iklan-iklan produk kecantikan. so here we are, perempuan-perempuan yang terperangkap dalam segala cara untuk mempercantik diri. cowok-cowok bilang kita adalah korban dari pembodohan diri, tapi kita membela diri dengan bilang kalo kita adalah korban dari budaya, pembodohan publik, dan eksploitasi media.

Saturday, March 19, 2011